Ramen merupakan hidangan mie berkuah yang berasal dari Jepang. Namun, asal usul ramen sebenarnya berasal dari Tiongkok. Pada abad ke-17, orang-orang Tionghoa yang berdagang ke Jepang membawa masakan mie mereka ke sana. Namun, ramen versi Jepang yang kita kenal sekarang baru muncul pada abad ke-20. Ramen mulai dikenal di Jepang pada periode Taisho (1912-1926), ketika ada banyak kedai mie yang dibuka di Tokyo dan Yokohama. Asal kata "Ramen" berasal dari kata Tionghoa "La Mian" yang berarti mie yang ditarik. Namun karena dalam Bahasa Jepang tidak ada pelafalan huruf "L" jadi mereka menyebut "La Mian" menjadi "Ra Mian" yang kemudian pelafalannya kembali disederhanakan menjadi Ramen oleh orang-orang di Jepang.
Kedai Ramen Pertama di Jepang
Ramen pertama kali dibuat oleh para imigran Tionghoa di Jepang pada akhir abad ke-19. Kedai ramen pertama di Jepang adalah Rairaiken, yang didirikan di Tokyo pada tahun 1910 oleh seorang imigran Tionghoa bernama Liu Ming. Kedai ini pertama kali menjual shina soba (mie Tionghoa), tetapi kemudian Liu Ming mencoba membuat hidangan mie yang lebih ringan dan lebih cocok dengan lidah Jepang. Ia mengganti kaldu tulang dengan kaldu ayam, dan menambahkan bumbu-bumbu Jepang seperti kecap, bawang putih, dan rempah-rempah. Ramen dari Rairaiken sangat populer dan menarik banyak pelanggan, sehingga banyak kedai mie lain yang kemudian membuka usaha serupa. Sampai saat ini Kedai Ramen Rairaiken masih beroperasi dan memiliki banyak cabang hingga mancanegara. Kedai pertama Rairaiken yang berlokasi di Koto, Tokyo juga masih aktif beroperasi hingga saat ini.
Seiring berjalannya waktu, ramen menjadi semakin populer di Jepang. Setiap daerah di Jepang memiliki variasi ramen yang berbeda-beda, tergantung pada bahan-bahan dan cara memasaknya. Beberapa variasi ramen yang terkenal di Jepang antara lain Sapporo ramen, Hakata ramen, dan Kitakata ramen. Selain itu, ramen juga menjadi salah satu makanan cepat saji yang paling populer di Jepang dan di seluruh dunia. Saat ini, ramen dapat ditemukan di hampir seluruh negara di dunia, dan banyak restoran ramen yang terkenal di luar Jepang. Perkembangan ramen juga terus berlanjut, dengan banyaknya inovasi baru dalam bahan, cita rasa, dan tampilan hidangan ramen.
Ragam Ramen di Jepang
Perbedaan Ramen Berdasarkan Daerah
Ramen merupakan hidangan mie berkuah yang memiliki banyak variasi. Setiap daerah di Jepang memiliki ciri khas dan bahan-bahan yang berbeda dalam pembuatan ramen. Berikut adalah beberapa daerah di Jepang yang terkenal dengan variasi ramennya:
- Hokkaido: Daerah Hokkaido terkenal dengan ramen Miso yang menggunakan kaldu kental dan bumbu miso sebagai penyedapnya. Ramen ini juga biasanya disajikan dengan sayuran seperti jagung manis, wortel, dan bawang daun.
- Tokyo: Ramen yang berasal dari Tokyo cenderung lebih sederhana dengan kuah kaldu jernih. Jenis ramen yang terkenal dari Tokyo adalah Shoyu Ramen yang menggunakan bumbu kecap dan kecap asin sebagai penyedap.
- Kyushu: Kyushu adalah daerah asal tonkotsu ramen, ramen dengan kuah kaldu berwarna putih yang menggunakan tulang babi yang dimasak dalam waktu lama untuk mendapatkan rasa yang kaya. Ramen ini juga biasanya disajikan dengan irisan daging babi dan bawang putih.
- Hiroshima: Ramen dari Hiroshima terkenal dengan Hiroshima-style tsukemen, yaitu mie yang disajikan dengan kaldu terpisah dan biasanya disertai dengan bumbu khusus. Beberapa restoran juga menambahkan irisan daging babi, telur, dan sayuran untuk membuat hidangan yang lebih lezat.
Jenis-Jenis Ramen
Selain perbedaan berdasarkan daerah, ramen juga memiliki variasi berdasarkan jenisnya. Berikut adalah beberapa jenis ramen yang populer di Jepang:- Shoyu Ramen: Ramen ini menggunakan bumbu kecap dan kecap asin sebagai penyedap utama. Kuah kaldu pada Shoyu Ramen berwarna coklat kekuningan dengan rasa yang kaya.
- Miso Ramen: Seperti namanya, Miso Ramen menggunakan bumbu miso sebagai penyedap utama. Kuah kaldu pada Miso Ramen berwarna coklat kemerahan dan memiliki rasa yang asin dan manis.
- Tonkotsu Ramen: Tonkotsu Ramen menggunakan kaldu berwarna putih yang dibuat dari tulang babi yang dimasak dalam waktu lama. Kuah kaldu pada Tonkotsu Ramen berisi lemak dan memiliki rasa yang kaya dan creamy.
- Shio Ramen: Shio Ramen menggunakan garam sebagai penyedap utama dan biasanya memiliki kuah kaldu yang jernih dan segar.
- Tsukemen: Tsukemen adalah mie yang disajikan terpisah dengan kaldu yang biasanya lebih kental dan konsentrat. Mie pada Tsukemen biasanya lebih tebal dan lebih keras dibandingkan dengan mie pada ramen biasa.
Perkembangan Ramen di Seluruh Dunia
Ramen pertama kali diperkenalkan di luar Jepang pada awal abad ke-20 ketika orang Jepang mulai berimigrasi ke Amerika Serikat. Saat itu, ramen disajikan di restoran-restoran Jepang di daerah San Francisco, California. Namun, pada saat itu, ramen masih belum populer dan dianggap sebagai makanan yang eksotis. Setelah Perang Dunia II, Jepang mulai membuka hubungan dagang dengan negara-negara Barat dan ramen mulai menyebar ke seluruh dunia. Beberapa negara seperti Korea Selatan, Taiwan, dan Tiongkok mulai memasukkan ramen ke dalam masakan mereka. Di Korea Selatan, ada versi ramen yang disebut "ramyun" yang sangat populer dan dijual di toko-toko makanan cepat saji.
Di Amerika Serikat, ramen menjadi sangat populer pada tahun 1980-an ketika restoran ramen mulai bermunculan di kota-kota besar seperti New York dan Los Angeles.
Saat ini,Ramen telah menjadi makanan populer di seluruh dunia karena rasanya yang lezat, mudah diakses, dan terjangkau. Ramen telah bertransformasi menjadi variasi yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan selera masyarakat setempat. Misalnya, di Indonesia, ada variasi mie rebus yang disebut "mie ayam" yang mirip dengan ramen. Di Amerika Serikat, ada versi ramen yang disajikan dalam mangkuk besar dengan daging sapi panggang dan telur rebus di atasnya. Tidak hanya itu, ramen juga menjadi popularitas dalam budaya pop. Beberapa anime, film, dan drama televisi menggambarkan budaya ramen Jepang. Ramen juga telah menjadi salah satu bagian dari pariwisata di Jepang, dengan restoran dan festival-festival ramen yang diselenggarakan di seluruh Jepang. Dengan kesuksesannya yang menyebar ke seluruh dunia, ramen terus menjadi simbol masakan Jepang yang diakui secara internasional.