Setiap tanggal 29, masyarakat Jepang merayakan peringatan Niku no Hi atau "Hari Daging". Peringatan ini memiliki nilai penting dan menjadi bagian dari budaya dan tradisi Jepang. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang sejarah, makna, dan perayaan Niku no Hi di Jepang. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih luas tentang peringatan Niku no Hi, termasuk asal-usulnya, perkembangannya, makna, dan pentingnya perayaan ini bagi masyarakat Jepang.
Sejarah Niku no Hi
Asal-usul peringatan Niku no Hi dapat ditelusuri hingga zaman Edo (1603-1868). Pada masa itu, pemerintah Jepang mendorong masyarakat untuk mengonsumsi daging sapi dan daging babi sebagai sumber protein. Namun, pada Awal Era Meiji (1868-1912), pemerintah melarang konsumsi daging sapi dan daging babi karena dianggap sebagai makanan yang merusak moral dan budaya Jepang.
Pada tahun 1872, pemerintah Jepang membuka kembali pasar daging sapi dan babi, dan mempromosikan konsumsi daging sebagai sumber protein yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pada tahun 1948, organisasi industri daging Jepang atau Nihon Niku Kyokai menetapkan setiap tanggal 29 sebagai Hari Daging atau Niku no Hi untuk mempromosikan konsumsi daging dan memperingati kontribusi industri daging bagi masyarakat. Alasan kenapa tanggal 29 dipilih sebagai tanggal perayaan Niku no Hi adalah karena permainan kata yang adai pada angka 29 itu. Dalam Bahasa Jepang angka 2 dapat dibaca (Ni) sedangkan angka 9 dapat dibaca (Kuu/ Kyuu), Sehingga angka dua sembilan dapat dibaca menjadi Niku, yang dalam bahasa Jepang Niku berarti Daging.
Peringatan Niku no Hi di Jepang terus berkembang dan diperingati secara luas oleh masyarakat. Sampai saat ini, peringatan Niku no Hi dianggap sebagai salah satu peringatan yang penting bagi masyarakat Jepang.
Makna dan pentingnya peringatan Niku no Hi bagi masyarakat Jepang adalah sebagai simbol penghargaan terhadap industri daging dan makanan yang merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat Jepang. Selain itu, peringatan ini juga menjadi sarana untuk mempromosikan konsumsi daging sebagai sumber protein dan nutrisi yang penting bagi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, peringatan Niku no Hi memiliki nilai penting bagi masyarakat Jepang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan tradisi mereka.
Dalam perayaan Niku no Hi biasanya seluruh toko yang menjual daging biasanya akan memberikan diskon khusus Niku no Hi hingga 50% sepanjang hari tersebut, hal itu juga termasuk supermarket dan juga restoran yang menjual menu dengan bahan utama daging (Ayam, Babi, Sapi, Daging olahan). Pada perayaan Niku no Hi, biasanya pemilik restoran juga membuat menu khusus untuk memperingati Niku no Hi tersebut, sehingga para pengunjung bisa ikut menikmati suasana perayaan Niku no Hi secara langsung.
Signifikansi Niku no Hi
Peringatan Niku no Hi memiliki dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat Jepang. Berikut ini adalah beberapa dampak sosial, ekonomi, dan budaya dari peringatan Niku no Hi bagi masyarakat Jepang:
- Dampak Sosial: Peringatan Niku no Hi dapat memperkuat hubungan antara keluarga dan teman-teman. Pada perayaan ini, orang-orang berkumpul untuk menikmati makanan bersama dan melakukan kegiatan yang menyenangkan. Hal ini dapat mempererat hubungan sosial antara mereka.
- Dampak Ekonomi: Peringatan Niku no Hi juga memberikan dampak positif bagi industri makanan di Jepang. Peningkatan permintaan untuk daging selama perayaan ini dapat meningkatkan penjualan produk daging dan produk makanan lainnya. Selain itu, peringatan Niku no Hi juga dapat mendorong pertumbuhan bisnis dan usaha kuliner di sekitar wilayah perayaan.
- Dampak Budaya: Peringatan Niku no Hi merupakan bagian dari warisan budaya Jepang yang sangat penting. Perayaan ini menunjukkan betapa pentingnya makanan dalam budaya Jepang dan bagaimana makanan dapat menjadi penghubung antara orang-orang. Peringatan Niku no Hi juga menjadi salah satu cara untuk mempromosikan budaya kuliner Jepang ke seluruh dunia.
Selain dampak sosial, ekonomi, dan budaya, peringatan Niku no Hi juga memberikan implikasi terhadap industri makanan dan pariwisata di Jepang. Implikasi ini meliputi:
- Peningkatan permintaan untuk produk makanan: Peringatan Niku no Hi dapat meningkatkan permintaan untuk produk makanan, terutama produk daging. Hal ini dapat memberikan peluang bagi produsen dan penjual produk makanan untuk meningkatkan penjualan.
- Peningkatan kunjungan wisatawan: Peringatan Niku no Hi juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jepang, terutama mereka yang ingin merasakan pengalaman kuliner dan budaya Jepang. Hal ini dapat memberikan dampak positif bagi industri pariwisata di Jepang.
- Peningkatan promosi produk dan destinasi wisata: Peringatan Niku no Hi dapat menjadi salah satu cara untuk mempromosikan produk makanan dan destinasi wisata di Jepang. Promosi ini dapat dilakukan melalui media sosial, iklan, dan kampanye promosi lainnya. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran dan minat wisatawan untuk mengunjungi Jepang.
Namun peringatan Niku no Hi di Jepang juga tidak luput dari kontroversi di kalangan masyarakat. Ada sebagian masyarakat Jepang yang tidak setuju dengan peringatan Niku no Hi karena dianggap mendorong konsumsi daging yang berlebihan dan tidak memperhatikan kesejahteraan hewan. Beberapa kalangan juga menyebutkan dampak negatif dari konsumsi daging terhadap kesehatan dan lingkungan. Faktor lainnya juga karena ada beberapa kebiasaan dan tradisi yang dilakukan selama peringatan Niku no Hi yang dianggap kontroversial oleh sebagian kalangan. Contohnya, beberapa keluarga melakukan pesta barbecue di taman atau halaman rumah, yang dianggap mengganggu ketenangan tetangga.
Meskipun ada kontroversi terkait peringatan Niku no Hi, namun sebagian besar masyarakat Jepang masih memperingatinya dengan cara yang dianggap layak dan sesuai dengan nilai-nilai budaya yang selama ini mereka terapkan.